5 Rasio Keuangan yang Wajib Dipelajari Sebelum Membeli Saham

by - Saturday, March 05, 2022

Assalamualaikum 

Dari sekian banyaknya jenis investasi, saham adalah salah satu jenis investasi yang memiliki banyak peminat. Siapa disini yang tertarik berinvestasi saham tapi bingung mau beli saham apa?

Pas banget nih kamu baca blog ini, karena aku akan memberikan sedikit pengetahuan baru buat kamu yang pemula banget di saham dan semoga setelah membaca postingan ini sampai habis, kamu dapat memulai perjalanan investasimu dan suatu hari kelak kita semua bisa merasakan financial freedom. Amin…

Sebagai calon investor dan investor yang cerdas pastinya kita tidak boleh menyepelehkan membaca, mempelajari dan memahami hal-hal yang terkait dengan investasi dan perusahaan yang kamu pilih sebagai tempat untuk bertumbuhnya uangmu di masa depan.

Memilih saham perusahaan mana yang akan dibeli dan bisa memberikan cuan di masa depan, bisa dibilang susah-susah gampang. Apalagi buat investor pemula, pasti bingung banget karena dengan sekali klik “beli” otomatis uang yang sudah susah-susah kamu kumpulkan akan berada dan dikelola oleh perusahaan yang sudah kamu pilih tadi. Kalau perusahaannya bagus, pastinya kita bisa tidur dengan tenang, lah gimana kalau perusahaannya tidak bagus pasti kepikiran terus kan.

Kalau di postingan sebelumnya aku sudah membahas hal yang wajib diketahui sebelum membeli saham, di postingan kali ini aku akan menambahkan pengetahuan baru lagi ke kalian khususnya investor pemula. Sebagai investor saham, sebagian dari kalian pasti tahu apa perbedaan analisis teknikal dan analisis fundamental. Yap bener banget analisis teknikal adalah analisis yang digunakan para investor jangka pendek dan investor jangka menengah, sedangkan analisis fundamental adalah sebuah analisis yang digunakan para investor jangka menengah dan investor jangka panjang sebelum memutuskan membeli saham sebuah perusahaan.

Dalam melakukan analisis fundamendal, para investor bisa mempelajari dan melakukan analisis dengan melihat laporan keuangan (financial report) dan laporan tahunan (annual report) perusahaan. Kalau kalian anak akuntasi, ekonomi dan keuangan pasti sudah paham banget laporan keuangan. Lah gimana buat yang tidak tahu sama sekali dan bahkan tidak pernah melihat laporan keuangan perusahaan. Tenang saja, buat kamu yang ingin mempelajari laporan keuangan perusahaan bisa banget loh mencari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan di google (biasanya perusahaan yang sudah go public akan melaporkannya di website perusahaan maupun website idx (bisa dilihat disana ya).

Baca juga : Cara daftar rekening saham di BNI Sekuritas

Setelah mendownload laporan keuangan sebuah perusahaan, nantinya kamu akan melihat banyak banget rasio keuangan dan angka-angka. Dari berbagai jenis rasio tersebut, ada 5 rasio yang wajib banget dilihat sebelum membeli saham perusahaan, diantaranya:

1.    Earning Per Share (EPS)

Earning per share (EPS) adalah laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar. Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa tingkat keuntungan bersih yang bisa dihasilkan oleh perusahaan per lembar sahamnya. Contohnya: apabila EPS saham A adalah Rp.300 maka keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan per lembar sahamnya adalah Rp.300. Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang EPS selalu naik setiap tahunnya.

2.    Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) adalah laba bersih dibagi dengan total ekuitas. Semakin tinggi ROE sebuah perusahaan, menandakan bahwa perusahaan itu layak untuk diinvestasikan. ROE yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu megelola modalnya sehingga dapat menghasilkan laba perusahaan.

Hal yang bisa kamu lakukan untuk mengetahi mana perusahaan yang mampu menghasilkan ROE tinggi adalah dengan membandingkan ROE sebuah perusahaan dalam satu industri dan juga ROE tersebut selalu naik atau sama dari tahun-tahun sebelumnya. Contohnya: kamu ingin membeli saham perbankan, maka kamu harus membandingkan ROE dari saham Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), Bank BCA (BBCA), dan saham perbankan lainnya.

3.    Debt Equity Ratio (DER)

Hutang adalah beban, kata-kata tersebut juga berlaku di saham. Perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi juga sangat beresiko untuk diinvestasikan. Debt equity ratio (DER) adalah total hutang dibagi dengan total ekuitas. DER adalah rasio yang digunakan untuk melihat gambaran tingkat kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Dari rasio ini kita bisa melihat seberapa besar nilai hutang jika dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiki perusahaan.

Sebagai acuan, perusahaan yang memiliki DER > 1 memiliki arti nilai hutang perusahaan lebih besar dari ekuitasnya. DER < 1 memiliki arti nilai hutang perusahaan lebih kecil dari ekuitasnya. Saham perusahaan yang layak dibeli adalah perusahaan yang memilki DER < 1.

4.    Price Earning Ratio (PER)

Price earning ratio (PER) adalah harga saham dibagi dengan EPS. Rasio ini digunakan untuk melihat bagaimana gambaran harga saham jika dibandingkan dengan laba perusahaan yang dihasilkan. Dalam membandingkan PER suatu saham, bisa dilakukan dengan membandingkan nilai PER saham dalam satu industri.

Saham dengan nilai PER yang lebih kecil dibandingkan rata-rata saham lainnya berarti saham tersebut memiliki harga yang sangat murah dibandingkan dengan harga saham di industri sejenis dan biasanya investor sangat menyukai saham yang harganya masih relatif murah.

5.    Price to Book Value (PBV)

Rasio yang juga tidak kala penting adalah Price to book value (PBV) dimana rasio ini digunakan untuk mencari mana saham yang masih undervalued. Nilai PBV didapatkan setelah menjumlahkan rasio harga saham dibagi dengan nilai buku per saham. Rasio ini digunakan untuk melihat apakah harga saham perusahaan tersebut sudah naik berkali lipat atau harga  saham tersebut masih murah atau undervalued.

Contohnya : Saham perusahaan B memiliki PBV sebesar 2x berarti harga  saham perusahaan B sudah naik dua kali lipat dibandingkan kekayaan bersih perusahaan atau harga saham perusahan B sudah naik dua kali lipat lebih mahal dari modal bersihnya.

Nah itu tadi 5 rasio penting yang harus kamu pahami ya, semoga setelah membaca postingan ini kamu punya gambaran yang lebih jelas lagi dalam proses pemilihan saham untuk investasimu. Semangat investasinya dan sampai bertemu lagi di postingan selanjutnya. Terima kasih…

You May Also Like

0 komentar