5 Rasio Keuangan yang Wajib Dipelajari Sebelum Membeli Saham
Assalamualaikum
Dari sekian banyaknya jenis investasi, saham adalah salah satu jenis investasi yang memiliki banyak peminat. Siapa disini yang tertarik berinvestasi saham tapi bingung mau beli saham apa?
Pas banget nih kamu baca blog ini, karena aku akan memberikan sedikit pengetahuan baru buat kamu yang pemula banget di saham dan semoga setelah membaca postingan ini sampai habis, kamu dapat memulai perjalanan investasimu dan suatu hari kelak kita semua bisa merasakan financial freedom. Amin…
Sebagai calon investor dan investor yang cerdas
pastinya kita tidak boleh menyepelehkan membaca, mempelajari dan memahami
hal-hal yang terkait dengan investasi dan perusahaan yang kamu pilih sebagai
tempat untuk bertumbuhnya uangmu di masa depan.
Memilih saham perusahaan mana yang akan dibeli
dan bisa memberikan cuan di masa depan, bisa dibilang susah-susah gampang.
Apalagi buat investor pemula, pasti bingung banget karena dengan sekali klik
“beli” otomatis uang yang sudah susah-susah kamu kumpulkan akan berada dan
dikelola oleh perusahaan yang sudah kamu pilih tadi. Kalau perusahaannya bagus,
pastinya kita bisa tidur dengan tenang, lah gimana kalau perusahaannya tidak bagus
pasti kepikiran terus kan.
Kalau di postingan sebelumnya aku sudah
membahas hal yang wajib diketahui sebelum membeli saham, di postingan kali ini
aku akan menambahkan pengetahuan baru lagi ke kalian khususnya investor pemula.
Sebagai investor saham, sebagian dari kalian pasti tahu apa perbedaan analisis
teknikal dan analisis fundamental. Yap bener banget analisis teknikal adalah
analisis yang digunakan para investor jangka pendek dan investor jangka
menengah, sedangkan analisis fundamental adalah sebuah analisis yang digunakan
para investor jangka menengah dan investor jangka panjang sebelum memutuskan
membeli saham sebuah perusahaan.
Dalam melakukan analisis fundamendal, para
investor bisa mempelajari dan melakukan analisis dengan melihat laporan
keuangan (financial report) dan laporan tahunan (annual report) perusahaan.
Kalau kalian anak akuntasi, ekonomi dan keuangan pasti sudah paham banget
laporan keuangan. Lah gimana buat yang tidak tahu sama sekali dan bahkan tidak
pernah melihat laporan keuangan perusahaan. Tenang saja, buat kamu yang ingin
mempelajari laporan keuangan perusahaan bisa banget loh mencari laporan
keuangan dan laporan tahunan perusahaan di google (biasanya perusahaan yang
sudah go public akan melaporkannya di website perusahaan maupun website idx (bisa dilihat disana ya).
Baca juga : Cara daftar rekening saham di BNI Sekuritas
Setelah mendownload laporan keuangan sebuah
perusahaan, nantinya kamu akan melihat banyak banget rasio keuangan dan
angka-angka. Dari berbagai jenis rasio tersebut, ada 5 rasio yang wajib banget
dilihat sebelum membeli saham perusahaan, diantaranya:
1. Earning Per Share (EPS)
Earning
per share (EPS)
adalah laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham beredar. Rasio ini
digunakan untuk mengetahui berapa tingkat keuntungan bersih yang bisa
dihasilkan oleh perusahaan per lembar sahamnya. Contohnya: apabila EPS saham A
adalah Rp.300 maka keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan per lembar
sahamnya adalah Rp.300. Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang EPS selalu
naik setiap tahunnya.
2. Return On Equity (ROE)
Return On
Equity (ROE) adalah
laba bersih dibagi dengan total ekuitas. Semakin tinggi ROE sebuah perusahaan,
menandakan bahwa perusahaan itu layak untuk diinvestasikan. ROE yang tinggi
menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu megelola modalnya sehingga dapat
menghasilkan laba perusahaan.
Hal yang
bisa kamu lakukan untuk mengetahi mana perusahaan yang mampu menghasilkan ROE
tinggi adalah dengan membandingkan ROE sebuah perusahaan dalam satu industri
dan juga ROE tersebut selalu naik atau sama dari tahun-tahun sebelumnya. Contohnya:
kamu ingin membeli saham perbankan, maka kamu harus membandingkan ROE dari
saham Bank BRI (BBRI), Bank BNI (BBNI), Bank BCA (BBCA), dan saham perbankan
lainnya.
3. Debt Equity Ratio (DER)
Hutang
adalah beban, kata-kata tersebut juga berlaku di saham. Perusahaan yang
memiliki hutang yang tinggi juga sangat beresiko untuk diinvestasikan. Debt equity
ratio (DER) adalah total hutang dibagi dengan total ekuitas. DER adalah
rasio yang digunakan untuk melihat gambaran tingkat kesehatan keuangan sebuah
perusahaan. Dari rasio ini kita bisa melihat seberapa besar nilai hutang jika
dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiki perusahaan.
Sebagai acuan, perusahaan yang memiliki DER > 1 memiliki arti nilai hutang perusahaan lebih besar dari ekuitasnya. DER < 1 memiliki arti nilai hutang perusahaan lebih kecil dari ekuitasnya. Saham perusahaan yang layak dibeli adalah perusahaan yang memilki DER < 1.
4. Price Earning Ratio (PER)
Price earning
ratio (PER) adalah
harga saham dibagi dengan EPS. Rasio ini digunakan untuk melihat bagaimana
gambaran harga saham jika dibandingkan dengan laba perusahaan yang dihasilkan. Dalam
membandingkan PER suatu saham, bisa dilakukan dengan membandingkan nilai PER
saham dalam satu industri.
Saham dengan
nilai PER yang lebih kecil dibandingkan rata-rata saham lainnya berarti saham
tersebut memiliki harga yang sangat murah dibandingkan dengan harga saham di industri
sejenis dan biasanya investor sangat menyukai saham yang harganya masih relatif
murah.
5. Price to Book Value (PBV)
Rasio yang
juga tidak kala penting adalah Price to book value (PBV) dimana rasio
ini digunakan untuk mencari mana saham yang masih undervalued. Nilai PBV
didapatkan setelah menjumlahkan rasio harga saham dibagi dengan nilai buku per
saham. Rasio ini digunakan untuk melihat apakah harga saham perusahaan tersebut
sudah naik berkali lipat atau harga saham tersebut masih murah atau undervalued.
Contohnya :
Saham perusahaan B memiliki PBV sebesar 2x berarti harga saham perusahaan B sudah naik dua kali lipat
dibandingkan kekayaan bersih perusahaan atau harga saham perusahan B sudah naik
dua kali lipat lebih mahal dari modal bersihnya.
Nah itu tadi 5 rasio penting yang harus kamu pahami ya, semoga setelah membaca postingan ini kamu punya gambaran yang lebih jelas lagi dalam proses pemilihan saham untuk investasimu. Semangat investasinya dan sampai bertemu lagi di postingan selanjutnya. Terima kasih…
0 komentar